Pemakain pupuk pada waktu yang bersamaan (awal musim
hujan) oleh petani, mengakibatkan sering terjadi kelangkaan pupuk di pasaran,
walaupun ada harganya sangattinggi, sehingga sebagian petani tidak sanggup
membeli, akibatnya tanaman tidak dipupuk, produksi tidak optimal. Perlu
ada trobosan untuk mengatasi hal tersebut, salah satu diantaranya adalah pembuatan
pupuk organik (Lutfhi, 2011).
Negara
Indonesia merupakan
negara agraris yang mayoritas penduduknya menggantungkan diri pada sektor
pertanian. Seiring dengan meningkatnya hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat, maka kebutuhan akan tersedia pupuk yang berkualitas dengan
harga yang terjangkau sangatlah mutlak diperlukan. Pupuk memegang peranan
penting dalam peningkatan kualitas produksi hasil pertanian. Salah satu jenis
pupuk yang banyak digunakan oleh petani adalah pupuk urea, yang berfungsi
sebagai sumber nitrogen bagi tanaman. Dalam peternakan, urea apalagi merupakan
nutrisi makanan ternak yang dapat meningkatkan produksi susu dan daging. Selain
itu, pupuk urea memiliki prospek yang cukup besar dalam bidang industri, antara
lain sebagai bahan dalam pembuatan resin, produk-produk cetak, pelapis,
perekat, bahan anti kusut dam membantu dalam pencelupan di pabrik tekstil.
Dengan demikian, kebutuhan pupuk urea setiap tahun semakin bertambah besar (Hardjoningrat, 2004).
Pupuk
merupakan material yang
ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan
hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduki dengan baik. Material
pupuk dapat berupa bahan organik atau non organik ( mineral ). Pupuk berbeda
dengan suplemen. Pupuk mengandung bahan bakar yang diperlukan pertumbuhan
tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses
metabolisme (Bonie, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar