Sistem Kontrol

             

                                                                    Sistem Kontrol 

 Kontrol Kapasitas

Sensor temperatur air dingin mengirimkan sinyal berupa tekanan udara (sistem pengontrol pneumatik) atau elektrik (Sistem Kontrol Elektronik) ke bagian rangkaian pengontrol, yang selanjutnya akan mengatur kapasitas kompresor untuk mengantisipasi terhadap perubahan temperatur air dingin karena adanya perubahan beban pendinginan.
Sistem pengaturan kapasitas chiller tergantung pada tipe chiller :

o Reciprocating Chiler menggunakan kombinasi cylender Unloading dan On-Off sikus kompresor dari satu        atau lebih kompresor
 o Centrifugal Chiller menggunakan pengaturan inlet cuide vane untuk mengatur laju aliran refrigerant 
o Screw chiller menggunakan slide valve untuk mengatur panjang lintasan kompresi
Pada penerapannya kapasitas centrifugal dan Srew chiller pada umumnya dapat diatur dari 100% s/d 10% beban. Sedangkan Reciprocating Chiller, untuk chiller dengan kapsitas rendah pada umumnya menggunakan on-off siklus kompresor; untuk chiller dengan kapasitas sedang dan besar dengan multiple kompresor unit, menggunakan sistem unloading dan kapasitas chiller dapat diatur sampai 12,5% beban.

 Kontrol Pengaman
Sistem kontrol pengaman akan mematikan kompresor water chiller secara otomatis jika terjadi ketidakberesan didalam operasi sistem. Beberapa atau seluruh sistem pengaman berikut ini umum dijumpai pada Water Chiller system :
A).      High Conseder Pressure
Sakelar tekanan ini akan membuka apabila tekanan dis charge kondenser melampaui ambang batas yang ditetapkan

B).      Low Refrigerant Pressure (atau Temperatur)
Alat ini akan membuka jika tekanan (temperatur) evaporator mencapai ambang batas keamanan minimum

C).      High Oil Temperature
Alat ini akan mengamankan kompresor jika sistem pendingin pelumas tidak berfungsi atau ada kerusakan pada bearing sehingga menyebabkan pemanasan yang berlebihan.

D). High Motor Temperature
Jika sistem pendingin motor tidak berfungsi atau overload yang disebabkan oleh terjadinya kerusakan pada sistem kontrolnya, alat ini akan mematikan mesin. Sensor alat ini umumnya diletakkan didalan starter winding atau pada bagian discharge gas keluar kompresor. Jenis sensor yang digunakan biasanya Thermostat Bimetal atau thermistor

E). Motor Overload 
Kompresor jenis Hermetic Reciprocating tipe kecil umumnya memakai direct overload pada rangkaian daya ke motor. Pada motor kompresor jenis centrifugal dan screw umumnya menggunakan starter overload untuk mencegah timbulnya over current

F). Low oil Sump temperatur 

Switch ini bekerja untuk memproteksi jika terjadi kerusakan pada pemanas oli atau mencegah starving setelah mesin tidak beroperasi dalam waktu yang lama beberapa saat setelah pemanas oli bekerja dan belum seluruh refrigerant keluar dari capuran pelumas refrigerant 

G). Low Oil Pressure 

Untk mencegah bila terjadi penyumbatan pada filter oli atau pemipaan oli, kekurangan oli, atau kerusakan pompa oli, switch ini akan membuka bila tekanan oli turun dibawah batas harga minimum yang aman atau bila tekanan oli tidak cukup segera setelah kompresor hidup.

H). Low Chilled Liquid temperature

Sering disebut freeze protection pada reciprocating chiller, alat ini akan bekerja dan mematikan mesin. Jika temperatur air yang keluar dari cooler mencapai harga terendah yang ditetapkan untuk mencegah terjadinya pembekuan dalam keadaan alat kontrol operasi mesin yang lain tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Water chiller dengan kompresor jenis reciprocating (torak) sangat luas pemakaiannya, karena mempunyai rentang yang lebar dari 20 TR sampai dengan 400 TR.

Kompresor torak adalah resin dengan perpindahan positif, gas diisap masuk kedalam silinder dan langsung dikompresikan sehingga dapat mengalirkan volume refrigerant dengan laju yang konstan pada rentang tekanan yang lebar.

Ada tiga tipe kompresor torak yang umum digunakan pada water chiller yaitu:

a. Fully Hermetic
b. Semi Hermetic
c. Direct-drive Open
 Karakteristik Performansi

Hal yang khusus pada kompresor torak adalah karakteristik kenaikan tekanan versus kapasitas. Kenaikan tekanan kecil pengaruhnya terhadap kenaikan laju aliran volume dari kompresor dan dengan demikian Reciprocating Water Chiller tetap berada disekitar kapasitas pendinginan penuh walaupun bekerja diatas temperratur wet-bulb perencanaan. Reciprocating water chiller cocok untuk pemakaian kondensor berpendingin udara (Air Cooled Condenser) dan sistem refrigerasi temperatur rendah.

Metode pengontrolan kapasitas dari kompresir reciprocating dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Unloading of Compresor Cylinder
b. On-off siklus kerja kompresor
c. Hot-gas bypass
d. Compresor speed control

Tidak ada komentar:

Posting Komentar