Yang termasuk kelompok pengelasan padat :
- pengelasan tempa (forge welding);
- pengelasan dingin (cold welding, CW);
- pengelasan rol (roll welding, COW);
- pengelasan ledak (explosion welding, EXW);
- pengelasan gesek (friction welding, FRW);
- pengelasan ultrasonik (ultrasonic welding, USW)
Pengelasan tempa; pengelasan tempa merupakan teknik penyambungan logam yang paling tua. Komponen logam yang akan disambung dipanaskan hingga temperatur kerja kemudian bersama-sama ditempa dengan palu atau peralatan lainnya hingga tersambung menjadi satu.
Pengelasan dingin; adalah proses penyambungan logam pada temperatur ruang di bawah pengaruh tekanan. Akibat tekanan, permukaan benda kerja mengalami aliran dan menghasilkan sambungan las. Suatu contoh, kawat dan batang dijepit dalam jepitan khusus kemudian ditekan dengan tekanan yang cukup besar sehingga terjadi aliran plastik pada ujung sambungan. Sebelum penyambungan permukaan dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat sehingga terbebas dari lapisan oksida. Beban tekan dapat dilakukan dengan perlahan-lahan atau dengan tumbukan (impak). Pengelasan dingin ini umumnya diterapkan pada aluminium dan tembaga, tetapi kadang-kadang juga diterapkan untuk penyambungan nikel, seng, dan monel.
Pengelasan rol; termasuk proses pengelasan padat dimana proses penekanannya menggunakan peralatan rol, baik dengan pemanasan dari luar atau tidak, seperti ditunjukkan dalam gambar 13.20.
Bila tanpa menggunakan panas dari luar, prosesnya disebut pengelasan rol dingin, sedang bila menggunakan panas dari luar prosesnya disebut pengelasan rol panas. Pengelasan rol biasa digunakan untuk melapisi baja karbon atau baja paduan dengan baja tahan karat agar memiliki ketahanan terhadap korosi, atau untuk membuat dwimetal yang digunakan untuk pengukuran temperatur.
Pengelasan ledak; merupakan proses pengelasan padat dimana dua permukaan logam dijadikan satu di bawah pengaruh impak dan tekanan. Tekanan tinggi berasal dari ledakan yang ditempatkan dekat logam seperti ditunjukkan dalam gambar 13.21.
Kadang-kadang bahan pelindung seperti karet, menylubungi panel atas untuk menjcegah kerusakan permukaan. Keseluruhan ditempatkan di atas landasan yang dapat menyerap energi yang terjadi sewaktu operasi penyambungan.
Pengelasan gesek; penyambungan terjadi oleh panas gesek akibat perputaran logam satu terhadap lainnya di bawah pengaruh tekanan aksial. Kedua permukaan yang bersinggungan menjadi panas mendekati titik cair dan bahan yang berdekatan dengan permukaan menjadi plastis. Dalam gambar 13.22 ditunjukkan cara pengelasan dua poros. Tahapan proses adalah sebagai berikut :
(1) salah satu poros diputar tanpa bersentuhan dengan poros yang lain, dengan memutar pemegang (rotating chuck),
(2) kedua poros satu sama lain disentuhkan sehingga timbul panas akibat gesekan,
(3) putaran dihentikan, poros diberi gaya tekan aksial, dan
(4) sambungan las terbentuk.
Kerugian dari proses ini terletak pada keterbatasan bentuk yang dapat dilas, sedang keuntungannya adalah peralatan yang digunakan sangat sederhana, proses berjalan sangat cepat, persiapan benda kerja sebelum pengelasan minim, dan hemat energi. Selain itu logam tak sejenis dapat disambung pula dan siklus pengelasan dapat diprogramkan dengan mudah. Las gesek banyak digunakan untuk penyambungan plastik.
Pengelasan ultrasonik; adalah proses penyambungan pelat untuk logam yang sejenis maupun tak sejenis, umumnya dengan membentuk sambungan tindih, seperti ditunjukkan dalam gambar 13.23.
Energi getaran berfrekuensi tinggi mengenai daerah las dalam bidang sejajar dengan permukaan sambungan las. Gaya yang ada menimbulkan tegangan geser osilasi pada permukaan las, tegangan tersebut merusak dan mengelupas lapisan oksida. Slip permukaan ini menghasilkan kontak logam dengan logam, terjadi pencampuran logam dan terbentuklah manik las yang baik. Dalam proses ini tidak diperlukan pemanasan dari luar. Proses pengelasan ultrasonik hanya dapat diterapkan pada logam dengan ketebalan maksimal 3 mm, sedang ketebalan minimum tidak ada. Pada sambungan las terjadi deformasi plastik setempat pada batas permukaan dan kekuatannya lebih baik dibandingkan proses penyambungan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar