ALAT UKUR



ALAT UKUR 

A. Alat Ukur Besaran Fisika 

Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. 

Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika. 
Alat ukur panjang 

Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda 

a. Mistar 
j Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm. 
j Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm) 
j Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi. 
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan obyek dan mistar. 
Contoh pengukuran dengan mistar: 
Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm. 
b. Meteran lipat (pita pengukur) 
j Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus. 
j Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm. 
c. Jangka sorong 
j Digunakan untuk mengetahui panjang bagian luar maupun bagian benda dengan sangat akurat / teliti 
j Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm 
Jangka sorong seperti pada gambar di atas adalah jangka sorong yang skalanya mudah dibaca. Tetapi jangka sorong yang ada di laboratorium sekolah mempunyai cara pembacaan skala yang berbeda, dimana ada skala utama dan skala vernier/nonius. 
Cara membaca skala: 
Hasil pembacaan = 4,74 cm atau 47,4 mm 
d. Mikrometer Sekrup 
j Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil 
j Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm 
Alat Ukur Massa 
Neraca yang digunakan di laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. 
Berikut adalah beberapa contoh neraca berbagai bentuk. 
Ada empat macam prinsip kerja neraca, yaitu: 
 Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi, contoh neraca sama lenga 
j Prinsip kesetimbangan momen gaya, contoh neraca dacin 
j Prinsip kesetimbangan gaya elastis, contoh neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan ku 
j Prinsip inersia (kelembaman), contoh neraca inersia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar