(Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Ar-Rahman biasa diterjemahkan dengan “Yang Maha Pengasih atau Yang Maha Pemurah”. Maksudnya memberikan rakhmat dengan tidak memandang bulu, dengan tidak memandang baik atau jahatnya seseorang, bahkan Allah tetap kasih kepada orang kafirpun sekalipun. Tetapi rahmat yang diberikan itu hanya terbatas untuk selama mereka hidup didunia saja atau bahkan kurang daripada itu. Allah yang memberi makan dan minum, memberi rezeki, semuanya diberikan tanpa kecuali melalui perantaraan hukum sebab akibat (hukum kausalitas). Siapa yang rajin pasti pandai dan siapa yang bekerja keras akan mendapat lebih banyak dari mereka yang malas. Itulah Ar-Rahman! Siapa yang tidak menerima kemurahan Allah? Siapa yang tidak menerima kasih Allah? Tidak ada! Apa saja dan siapa saja yang muncul di alam ini adalah karena Kemurahan-Nya.
Bahkan dalam sifat Allah Al-Mumit (Yang Mamatikan) terdapat kasih sayang Allah. Coba bayangkan jika seseorang dibiarkan hidup terus, tentu orang itu akan menderita. Orang yang sakit parah dan tidak bisa disembuhkan tentu menginginkan kematian daripada hidup menderita dengan penyakitnya itu. Jadi dengan sifat Kasihnya, Allah mematikan penderitaan orang itu, penderitaan itulah yang dimatikan oleh Allah.
Dengan sifat Rahman-Nya Tuhan mengasihi semua hamba-Nya tanpa pandang bulu. Tetapi dengan sifat Rahim-Nya, Tuhan memberikan imbalan atau karunia-Nya khusus diberikan kepada mereka yang senantiasa mematuhi perintah dan larangan-Nya.
Ar-Rahiim biasa diterjemahkan dengan “Yang Maha Penyayang”. Maksudnya ialah memberikan rakhmat hanya kepada orang-orang tertentu yang dikasihi dan disayangi-Nya saja, yaitu mereka yang bertakwa, yang saleh, dan rahmat itu adalah rahmat yang besar sekali, yang kenikmatannya tidak hanya terbatas waktunya di dunia saja tetapi juga meliputi kenikmatan dan kebahagiaan di akhirat yang kekal abadi. Keuntungan apa saja yang diterima oleh seseorang adalah rahmat dari Allah.
Dia adalah Rahman bagi setiap makhluk-Nya dan Rahim terhadap yang mematuhi-Nya. Setiap saat Dia senantiasa dalam kesibukan. Setiap saat Dia menciptakan, setiap saat Dia menyempurnakan, setiap saat Dia mematikan, dan setiap saat Dia memenuhi seruan hamba-Nya. Tuhan tidak pernah beristirahat, tidak pernah letih, tidak mengantuk dan tidak pernah tidur, karena Dia-lah hakikat Keberadaan itu.
Hikmah
Allah adalah pemilik rahmat. Dengan sifat Rahman-Nya Allah memberikan rahmat kepada semua makhluknya termasuk orang kafir sekalipun. Dan dengan sifat Rahim-Nya Allah memberikan dua bagian rahmat kepada orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya yaitu rahmat lahiriah dan rahmat batiniah.
Sebagai hamba Allah kita wajib berbudi pekerti seperti budi pekerti Allah danRasul-Nya yaitu pengasih dan penyayang kepada semua makhluk-Nya. Menyayangi sesama manusia, menyayangi binatang ternak baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat bagi diri, menyayangi tanaman baik yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri, menyayangi alam semesta seperti bumi, air, udara, gunung, dll dengan cara tidak merusak dan mencemarinya.
Dimata Allah, semua makhluk ciptaannya itu hidup dan tidak ada yang mati. Istilah benda mati hanya dikenal oleh manusia yang memandangnya dari mata fisik. Tetapi jika ditelaah dengan mata batin, ternyata dialam semesta tidak ada benda mati. Seorang ahli fisika Jepang yang bernama Prof. Emoto telah membuktikan bahwa ternyata “air bisa mendengar”, air bisa bereaksi terhadap perkataan manusia. Melalui penyelidikannya yang telah dipublikasikan, Prof Emoto membuktikan bahwa air yang diucapkan kepadanya kata-kata kotor bereaksi berbeda dengan air yang kepadanya diucapkan kata-kata baik dan indah, juga berbeda reaksinya dengan air yang kepadanya tidak diucapkan sepatah katapun juga. Air yang kepadanya diucapkan kata-kata indah, setelah diteliti dengan mikroskop, ternyata bentuk molekul airnya menjadi sangat indah. Sebaliknya dengan air yang kepadanya dikatakan kata-kata yang buruk akan membentuk molekul air yang buruk. Sedangkan air yang didiamkan saja ternyata tidak bereaksi apa-apa. Itulah mengapa setiap agama sangat mengagungkan air, setiap agama meyakini air bisa dipakai sebagai mediator. Contohnya, orang yang sakit bisa diobati dengan air doa, yaitu air yang telah dibacakan kepadanya doa-doa kepada Allah swt. Misalnya dengan membacakan surah Al-Fatihah kepada air, kemudian air itu diminumkan kepada seseorang yang sakit dan dengan ijin Allah maka si sakit bisa sembuh.
Dengan latihan batin maka tumbuhan bisa diajak berkomunikasi, batu, besi, kayu, gunung, awan, atau apapun juga bisa diajak berkomunikasi. Alam raya ini senantiasa bertasbih kepada Allah, hanya kitalah yang tidak mengerti cara tasbih mereka.
Barangsiapa yang tidak menyayangi, tak akan disayangi – H.R. Bukhari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar