cara kerja modemCable
Modem
yaitu modem yang digunakan pada jaringan televisi kabel, merupakan kependekan
dua buah kata :
1.
Cable, kependekan
dari Cable television network
2.
Modem, kependekan
dari Modulator dan Demodulator.
Jadi pengertian cable modem
adalah suatu devais yang dapat berupa external box yang dihubungkan ke PC pada
ethernet atau berupa internal card, yang mampu memberikan pelayanan akses data
berkecepatan tinggi melalui jaringan televisi kabel.
Ide dasar yang
melatarbelakangi dibuatnya Cable Modem yaitu memanfaatkan jaringan televisi
kabel yang sudah ada untuk komunikasi data berkecepatan tinggi.
Jenis Cable modem menurut
koneksinya ke headend (sentral jaringan cable modem) ada dua macam.
Perbedaannya terletak pada media yang digunakan untuk transmisi data upstream
(dari pemakai ke headend).
1.1.1. Sistem Telco-Return
Sistem Telco return yaitu
sistem cable modem yang melakukan transmisi data upstream melalui
jaringan telepon / PSTN(Public Switching Telephone Network), sedangkan
untuk downstream (dari sentral ke pemakai) tetap menggunakan jaringan
televisi kabel.
Cable modem dengan sistem
telco return mempunyai kelebihan yaitu pada kemudahan pada implementasi. Dengan
telco return, jaringan televisi kabel yang umumnya adalah jaringan one-way
(hanya bisa untuk transmisi satu arah dari headend ke pemakai) pada jaringan fibre-optic-nya.
Tetapi dengan upstream (transmisi
dari pemakai ke sentral) melalui jaringan PSTN akan menyebabkan terjadinya
masalah-masalah yang dihadapi oleh modem PSTN.
1.1.2. Sistem Two-Way
Transmisi data upstream dan
downstream sistem two-way, kedua-duanya
menggunakan jaringan televisi kabel. Keuntungan sistem ini adalah pada
kecepatan downstream dan upstream. Tetapi untuk menerapkan sistem two-way
diperlukan upgrade jaringan TV-kabel.
1.2. Kelebihan dan Kekurangan Cable Modem
Cable Modem mempunyai beberapa
kelebihan, yaitu :
·
Kecepatan transmisi data yang sangat
tinggi yang dapat mencapai transfer rate hingga 10 Mbps, bahkan ada beberapa
cable modem yang memiliki transfer rate hingga 30 Mbps. Untuk jenis two-way,
kecepatan pancar dan terimanya bisa mencapai angka tersebut. Sedangkan untuk
jenis telco return, kecepatan tersebut
hanya dalam penerimaan saja. Karena kecepatan transfer yang tinggi ini,
maka akan sangat mendukung kemampuan multimedia melalui internet.
·
Dibandingkan dengan ISDN, instalasi
cable modem jauh lebih sederhana.
·
Untuk cable modem jenis two-way,
beberapa kelebihannya dibandingkan dengan modem PSTN yaitu : untuk mengakses
ISP(Internet Service Provider) tidak perlu melakukan dialing dan pernah
menerima nada sibuk, telepon pemakai tidak terganggu, tidak perlu membayar
tagihan telepon bulanan untuk internet.
·
Tagihan bulanan tidak tergantung dari
lamanya pemakaian.
·
Dengan cable modem memungkinkan
on-line 24 jam sehari, sehingga pemakai dapat membuat Personal Web Server
sendiri.
Dengan berbagai
kelebihan tersebut, cable modem mempunyai kekurangan-kekurangan sbb. :
·
Hanya bernilai ekonomis apabila
diimplementasikan di daerah yang sudah terjangkau TV-kabel.
·
Bila terjadi gangguan pada satu cable
modem, maka akan mengganggu kerja sistem secara keseluruhan.
·
Tidak ada jaminan kecepatan transmisi
yang selalu tinggi.
·
Untuk cable modem dengan sistem
telco-return akan menghadapi masalah-masalah seperti pada modem PSTN.
BAB 2
Dasar Cable Modem
2.1. Instalasi Cable Modem
Dalam memasang instalasi Cable
Modem, diperlukan sebuah power splitter dan kabel baru. Splitter membagi sinyal
menjadi dua, untuk instalasi lama (TV set top box) dan yang baru ke Cable
Modem.
Sinyal yang ditransmisikan
dari Cable Modem bisa terlalu kuat, sehingga beberapa TV set yang dihubungkan
dalam koneksi yang sama dapat terganggu. Isolasi pada splitter pada umumnya
tidak cukup, sehingga diperlukan tambahan High-Pass Filter yang diperlukan
dalam koneksi yang ke TV set. High-pass filter hanya melalukan frekuensi
TV-channel dan memblokade upstream frequency band.
2.2. Diskripsi Fungsional Sistem
Tipe Cable Modem menurut
bentuk fisiknya ada 3 macam : eksternal, internal, dan set-top boxes. Bentuk
fisik dari Cable Modem type eksternal contohnya seperti pada gambar di bawah
ini :
Cable Modem yang diproduksi
oleh vendor-vendor di dunia berbeda-beda, tetapi arsitektur dasarnya kurang
lebih seperti pada gambar di bawah ini.
uner yang digunakan adalah yang
sudah dibuat menjadi satu dengan diplexer agar untuk melayani sinyal upstream
dan downstream melalui tuner yang sama.
Dalam arah downstream, sinyal
IF dari tuner masuk ke demodulator. Umumnya demodulator terdiri dari A/D
converter, QAM-64/256 demodulator, MPEG frame synchronization, dan Reed Solomon
error correction.
Dalam arah upstream, dari
burst modulator disalurkan ke tuner. Burst modulator melakukan Reed Solomon
encoding untuk tiap burst, modulasi yang dipilih yaitu QPSK/QAM-16 pada
frekuensi yang dipilih dan D/A converter. Sinyal output dipancarkan dengan
level yang dapat diatur untuk mengkompensasi cable loss.
Mekanisme Media Access Control
(MAC) diletakkan antara jalur transmit dan receive. Perangkat ini dapat
diimplementasikan dalam bentuk hardware saja atau setengah hardware setengah
software. MAC bertugas untuk membentuk protokol, termasuk ranging dsb.
Pertukaran data antara MAC dan
komputer, dapat dilakukan dalam berbagai bentuk interface, seperti ethernet,
USB, PCI bus.
2.3. Downstream
Kata “downstream” digunakan
untuk sinyal yang diterima oleh Cable Modem. Karakteristik electrical dapat
n pada bandwidth 8 MHz,
sedangkan 5.2 Msym/s digunakan pada bandwidth 6 MHz atau yang lebih rendah.
Bit-rate kasar lebih tinggi dibandaingkan dengan effective data-rate selama
error-correction, framing dan proses lain.
2.4. Upstream
Kata “upstream” digunakan
untuk sinyal yang ditransmisikan oleh Cable Modem. Upstream selalu berupa
bursts, sehingga beberapa modem dapat transmit pada frekuensi yang sama. Range
frekuensiumumnya 5-65 MHz atau 5-42 MHz. Bandwith per channel yang mungkin bisa
antara lain 2 MHz untuk 3 MBit/s untuk kanal QPSK.
Bentuk modulasi yaitu QPSK (2
bits per symbol) dan 16-QAM (4 bits per symbol), QAM adalah yang paling cepat,
tetapi juga sangat sensitif terhadap gangguan. Satu kali downstream umumnya
dibarengi dengan satu kanal upstream
channels untuk menciptakan keseimbangan dalam data dalam bandwiths yang dibutuhkan.
Gambar
5 Bandwidth RF interface dalam Cable
Modem
Setiap modem mentransmisikan
burst-burrst dalam timeslots, yang dinamakan sebagai reserved slot, contention slot, dan ranging
slot.
2.4.1. Reserved
slot
reserved slot adalah sebuah
timeslot yang dicadangkan untuk sebuah Cable Modem khusus. Tidak ada Cable
Modem lain yang dibolehkan transmit pada timeslot tersebut. CMTS (Head-End) mengalokasikan timeslot ini
untuk berbagai Cable Modem melalui algoritma alokasi bandwidth (catatan: this
algorithm is vendor specific, and may differentiate vendors
considerably).Reserved slots umumnya digunakan untuk transmisi data yang lebih
panjang.
2.4.2. Contention
slots
Timeslots yang disebut
contention slots terbuka untuk seluruh Cable Modem yang transmit in. Jika dua
buah Cable Modem melakukan transmit dalam timeslot yang sama, paket-paketnya
bertabrakan dan datanya hilang. CMTS (Head-End) akan memberikan sinyal bahwa
tidak ada data yang diterima, agar Cable Modems mencoba lagi pada waktu yang
lain (secara acak). Contention slots umunya digunakan untuk data transmissions
yang sangat pendek (seperti permintaan untuk reserved slots untuk transmit
lebih banyak data).
2.4.3. Ranging
slots
Oleh karena jarak secara fisik
antara CMTS (Head-End) dan the Cable Modem, time delay yang dihasilkan dapat
mencapai orde milliseconds. Untuk mengkompensasi hal ini, seluruh Cable modem
menggunakan ranging protocol, yang secara efektif memindahkan “clock” dari
masing-masing cable modem untuk mengkompensasi delay tersebut.
Untuk melakukan hal ini,
beberapa (umumnya 3) consecutive time-slots diset ke samping untuk ranging
setiap saat ini dan kemudian. Cable Modem diperintahkan untuk mencoba transmit
dalam time-slot kedua in the 2nd time-slot. CMTS (Head-End) mengukurnya, dan
memberitahukan Cable Modem tentang nilai koreksi positif atau negatif untuk
local clock-nya. Dua timeslots sebelum dan sesudah memerlukan selang/gap untuk
menjamin bahwa ranging burst tidak bertabrakan dengan traffic lain.
2.5. Format Data
2.5.1. Downstream
Data downstream berbentuk frame
menurut MPEG-TS (transport stream) specification. Pada gambar ditunjukkan
format blok sederhana 188/204 byte dengan single fixed sync byte pada awal tiap
block. Algoritma error correction Reed-Solomon
menurunkan ukuran block dari 204 menjadi 188 byte, tersisa 187 untuk
MPEG header dan payload. Dalam hal ini beberapa standar agak berbeda, beberapa
standar memperbolehkan beberapa macam formatting dari data dalam MPEG-TS
payload. Untuk DVB/DAVIC standard, framing di dalam MPEG-TS paylod adalah
stream dari ATM cells.
2.5.2. Upstream
Upstream data disusun dalam
burst-burst yang pendek. DAVIC/DVB standard memerlukan panyang burst yang
fixed, sedangkan MCNS standard mensyaratkan panjang bursts yang variabel.
Jika data upstream hanya dalam
data burst yang pendek, maka modulator membutuhkan sesuatu untuk memicunya.
Yaitu unique word, yang mendahului data. Untuk DVB/DAVIC, unique word adalah 32
bit data yang mentrigger demodulator untuk
mendemodulasikan burst tersebut.
Tanpa unique word, demodulator
sangat mudah untuk dapat memulai demodulasi bermacam-macam sinyal noise dsb.
Dan akibatnya semua kesibukan tersebut dilakukan pada saat data sebenarnya
datang. Selain itu unique word juga untuk resynchronisation untuk tiap-tiap
burst.
2.6. Media Access Control (MAC)
Mekanisme Media Access Control
pada umumnya diimplementasikan dalam bentuk hardware atau kombinasi hardware
dan software. Kegunaan utama MAC adalah untuk membagi-bagi media dalam jalan
yang masuk akal. CMTS maupun Cable Modem mengimplementasikan protokol untuk
melakukan :
1.
Ranging untuk mengkompensasi cable
losses yang berbeda-beda. Hal ini perlu agar upstream burst yang diterima dari
seluruh cable modem di Head-End mempunyai level yang sama. Jika dua Cable
Modems transmit pada waktu yang sama, tetapi salah satunya lebih lemah dari
lainnya menyebabkan CMTS hanya akan mendengar hanya dari yang sinyalnya kuat
dan mengasumsikan semuanya baik-baik saja. Jika dua sinyal mempunyai kekuatan
yang sama, sinyal akan dianggap keliru dan CMTS akan tahu bahwa tabrakan telah
terjadi.
2.
Ranging untuk mengkompensasi cable
delay yang berbeda-beda. Besarnya ukuran jaringan CATV menyebabkan delay yang
cukup besar dalam orde mili detik.
3.
Memlih frekuensi Cable Modem dsb.
Pertama-tama Cable Modem mendengarkan dalam downstream untuk mengumpulkan
informasi tentang dimana dan bagaimana untuk menjawab. Kemudian memberikan
tanda pada sistem untuk menggunakan frekuensi upstream yang telah ditentukan
tersebut.
4.
Mengalokasikan time-slots untuk
upstream.
Jika didalami lebih lanjut,
protokol yang digunakan untuk Cable Modem pada dasarnya sama dengan protokol
yang digunakan dalam berbagai sistem satelit.
2.7. Standarisasi Cable Modem
Ada beberapa standar cable
modem yang telah dipakai vendor-vendor di seluruh dunia, yaitu:
2.7.1. Propietary
System
Pertama kali Cable Modem
muncul untuk dipasarkan pada masyarakat, belum ada standar yang sama untuk
masing-masing vendor pembuat Cable Modem.
2.7.2. IEEE
802.14
IEEE (Institute of Electronic
and Electrical Engineering) 802.14 adalah standar yang dibentuk pertama-tama
untuk Cable Modem. Kelompok kerja IEEE MAC (Media Access Control) dan
PHY (Physical Layer) dibentuk pada bulan Mei 1994 dengan tujuan yaitu menemukan
suatu bentuk standar untuk MAC dan PHY cable modem. Standar ini berhasil
dirumuskan pada bulan Desember 1995, tetapi standar ini dikeluarkan kepada
vendor-vendor cable modem baru pada akhir 97.
Standar IEEE 802.14 ini
dikembangkan dengan dasar pada kekuatan teknologi, sehingga direncanakan
teknologi ini bisa bertahan lama. Standar IEEE 803.14 inilah yang akan menjadi
standar bagi cable modem generasi ke tiga.
2.7.3. MCNS-DOCSIS
Latar belakang utama
dikeluarkannya MCNS-DOCSIS (Multimedia
Cable Network System - Data Over Cable Service Interface Specification)
yaitu karena vendor-vendor cable modem sudah tidak sabar menunggu keluarnya
standar IEEE 802.14 yang merupakan usaha pertama untuk menstandarisasi cable
modem, lalu mereka yang terdiri dari Comcast, Cox, TCI, dan Time
Warner membentuk Multimesia Cable Network System Partners, Ltd.
(MCNS). Hasil koalisi dari vendor-vendor ini mencakup masyarakat pemakai yang
masing-masing 85% Amerika Serikat dan 70% Canada. MCNS-DOCSIS dirilis pada
bulan Maret 1997. Pada hari itu juga sudah lebih dari 20 vendor yang setuju
untuk membuat cable modem yang sesuai dengan standar MCNS-DOCSIS.
Yang menjadi titik berat utama
dalam MCNS-DOCSIS yaitu meminimkan biaya dan waktu produksi yang diperlukan
untuk melepas produksinya ke pasar, dengan cara meminimalkan kompleksitas
teknis dan solusi teknologi pengembangan hanya pada teknologi yang benar-benar
dibutuhkan oleh pemakai.
Standar MCNS-DOCSIS kebanyakan
dipakai di negara-negara benua Amerika bagian utara.
2.7.4. DAVIC/DVB
Pada awalnya DAIC/DVB adalah
standar untuk Digital Set Top Box yaitu suatu devais yang inputnya
dihubungkan ke kabel coaxial dari jaringan televisi kabel dan outputnya
dihubungkan ke TV digunakan untuk menerima siaran TV dari jaringan kabel. Pada
perkembangan selanjutnya DAVIC/DVB digunakan juga sebagai standar cable modem.
2.8. Konfigurasi Jaringan Cable Modem
Dalam struktur dasar sistem
televisi kabel, mempunyai 5 komponen
utama, yaitu:
·
Headend
·
Trunk cable (fiber optic)
·
Distribution (or feeder) cable in the
neighborhood
·
Drop cable to home and in-house
wiring (coaxial), and
·
Terminal equipment (consumer
electronic)
Jaringan televisi kabel yang
lebih dikenal dengan jaringan CATV (Cable Antenna Television) dirancang dan
digunakan untuk distribusi televisi kabel. Dengan meng-upgrade sistem ini,
umumnya akan memungkinkan untuk melalukan sinyal dalam arah upstream dan
downstream. Frekuensi yang lebih tinggi mengalir ke subscriber (pelanggan) dan
frekuensi yang lebih rendah mengalir ke arah sentral. Hal ini dilakukan dengan
upgrade pada amplifiers dalam jaringan kabel distribusi, dsb.
Kebanyakan jaringan CATV
berupa jaringan Hybrid Fibre-Coax (HFC) networks. Sinyal mengalir dalam kabel
fiber-optical dari pusat Head-End ke lokasi di dekat pelanggan. Pada titik
tersebut sinyal dikonversikan ke kabel koaksial, yang mengalir ke subscriber
premisses.
Sebuah CMTS umumnya melayani kira-kira 1000 pengguna
Cable Modem secara simultan pada satu TV channel. Jika Cable Modems lebih yang
diperlukan, jumlah TV channel ditambah dengan menambahkan channels pada CMTS.
2.9. CMTS (Cable Modem Termination System)
CMTS yaitu modem yang dipakai
pada sisi headend jaringan televisi kabel. Bentuk fisiknya seperti pada gambar
7, sedangkan pemasangan CMTS pada jaringan Cable Modem ditunjukkan dalam gambar 3.1. Arsitektur Rujukan
Arsitektur rujukan untuk
data-over-cable services dan interfaces ditunjukkan dalam Gambar 9.
Gambar
9 Arsitektur rujukan sistem Data
over Cable
3.2. Kategori Spesifikasi Interface
Arsitektur rujukan dasar pada
gambar 9, mencakup 3 buah kategori interface. Hal ini diwujudkan dalam fase
berikut ini:
a. Phase 1
Data Interfaces -
yaitu antara CMCI [MCNS4] dan CMTS-NSI [MCNS3], saling berhubungan antara
cable-modem-to-customer-premises-equipment (CPE) interface (sebagai contoh,
antara customer's computer dan cable modem); dan cable modem termination system
network-side interface antara cable modem termination system dan data network.
b. Phase 2
Operations
Support Systems Interfaces - Ini adalah network element
management layer interfaces di antara network elements dan high-level OSSs
(operations support systems) yang mensupport basic business processes, dan
dokumentasinya dalam [MCNS5].
Telephone Return
Interface - CMTRI - Ini adalah interface di antara cable
modem dan jalur telephone return, digunakan dalam keadaan return path tidak
didukung atau tersedia lewat jaringan kabel, dokumentasinya dalam [MCNS6].
c. Phase 3
RF Interfaces -
RF interfaces yang didefinisikan dalam dokumen ini, yaitu sebagai berikut :
• Antara cable
modem dan cable network.
• Antara CMTS
dan cable network, dalam arah downstream (lalu lintas yang menuju customer)
• Antara CMTS
dan cable network, dalam arah the upstream (lalu lintas dari customer).
Security
requirements -
• Data Over
Cable Security System (DOCSS) didefinisikan dalam [MCNS2].
• CM Removable
Security Module (RSM) didefinisikan dalam [MCNS7].
• Baseline
data-over-cable security didefinisikan dalam [MCNS8].3.5. Overview Spesifikasi RF Interface
Pada gambar 1 ditunjukkan
high-level block diagram dari the data-over-cable system. Sistem ini terdiri
dari Cable Modem Termination System (CMTS), cable network, dan Cable Modems
(CMs). CMTS terletak pada headend dan CMs terletak pada customer premises. Agar
dimungkinkan untuk transparent transfer pesan IP (Internet Protocol) melalui
sistem kabel, maka protokol untuk Network Layer, Data Link Layer, dan Physical
Layer dan sublayer-sublayer harus didefinisikan.
3.5.1. Layer 1:
Network Layer
Network Layer
(layer 3 OSI): IP ( Internet Protocol).
3.5.2. Layer 2:
Data Link Layer
Data Link Layer(layer
2 OSI) terdiri dari tiga sublayer:
1.
Logical Link Control (LLC) Sublayer,
yang disesuaikan dengan standar Ethernet yang telah ada.
2.
link-security sublayer, yang
mendukung kebutuhan dasar dalam privacy, authorization, dan authentication.
Media Access
Control (MAC) Sublayer, sesuai untuk operasi sistem cable,
yang mendukung variable-length protocol data units (PDUs). Features utama dari
protokol Media Access Control dalam sistem ini adalah:
a)
Penggabungan contention dan
reservation transmission dikontrol oleh CMTS
b)
Sebuah stream berupa mini-slots dalam
upstream
c)
Efisiensi bandwidth melalui
disupportnya variable-length packets
d)
Extension yang memungkinkan
pengembangan berikutnya dalam Asynchronous Transfer Mode (ATM) dan PDUs lain
e)
Mendukung pelayanan multiple grades
f)
Mendukung data rates dengan range
yang luas.
3.5.3. Layer 3:
Physical Layer
Physical
(PHY) layer(layer 1 OSI) terdiri dari 2 sublayers:
a)
Transmission Convergence Sublayer
(hanya ada dalam arah downstream).
b)
Physical Media Dependent (PMD)
Sublayer.
Transmission
Convergence sublayer membentuk MPEG-2 (sesuai dengan ITU-T
recommendation H.222.0).
PMD sublayer dalam
arah downstream berbasis pada North American digital video transmission
specifications (i.e., ITU-T Recommendation J.83 Annex B with the exceptions
called out in section 4.3.2) dan meliputi features berikut ini:
·
Format modulasi : 64-level dan
256-level Quadrature Amplitude Modulation (64QAM and 256QAM).
·
Concatenation of Reed-Solomon and
Trellis forward error-correcting codes supports operation in a higher
percentage of North American cable networks
·
Variable depth interleaving yang
mendukung latency-sensitive maupun latency-insensitive data.
Dalam arah
upstream, features PMD sublayer adalah sebagai berikut:
·
Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) and
16QAM modulation formats
·
Multiple symbol rates
·
Flexible dan programmable CM dibawah
kontrol CMTS
·
Frequency agility
·
Time-division multiple access
·
Mendukung fixed-frame dan format
variable-length PDU.
·
Programmable Reed-Solomon block
coding
·
Programmable preambles
·
Coupling yang minimal di antara
physical layer dan layer yang lebih tinggi melengkapi teknologi physical layer
masa depan.
Dari spesifikasi ini dapat
diartikan bahwa CMs dapat menemukan sendiri frekuensi sistem untuk penerimaan
dan transmisi, bit rates, modulation formats, error correction, dan power
levels. Agar memiliki pelayanan proteksi terhadap pengguna lain, maka CMs tidak
dapat melakukan transmit kecuali dalam keadaan yang sudah ditentukan.
3.6. Spesifikasi CPEI (Customer Premise Equipment Interface)
Dalam pelayanan ini akan
melalukan lalulintas IP untuk menciptakan pertukaran dua-arah transparan di
atara Cable Modem Termination System-Network Side Interface (CMTS-NSI) [MCNS3]
dan Cable Modem ke CPE Interface. Ada persyaratan fungsional lain pada cable
modem pada saat lalu lintas IP transparan, yaitu sbb. :
·
Cable modem harus mempunyai kemampuan
filtering seluruh broadcast traffic dari local LAN, dengan perkecualian DHCP
(sebagai pengidentifikasi oleh destination port number dalam UDP header) dan
paket-paket ARP. Fungsi filtering ini seharusnya menjadi SNMP yang data
dikonfigurasikan seperti yang didiskripsikan dalam DOCSIS Radio Frequency Interface (RFI)
specification [MCNS1].
·
Tipe protokol ICMP harus dilewatkan
dalam upstream.
·
Cable modems dirancang untuk
mensupport segmen-segmen yang memuat bridges lain SEHARUSNYA menggunakan
Spanning Tree Algorithm dan Protocol per ISO/IEC 10038 (ANSI/IEEE Std 802.1D):
1993, dengan perubahan yang dijelaskan dalam DOCSIS Radio Frequency Interface
(RFI) specification [MCNS1].
BAB 4
Spesifikasi Cable Modem
4.1. Spesifikasi Cable Modem
Cable modem MCNS standard
selain harus mengikuti spesifikasi MCNS-DOCSIS, juga harus memperhatikan sisi
spesifikasi dari customer/user.
Spesifikasi teknis cable modem
pada sisi user / customer yaitu sbb.:
able modem sesuai dengan spesifikasi standar MCNS-DOCSIS, diperlukan perangkat keras dengan diagram blok seperti di bawah ini :
DAFTAR PUSTAKA
[Defta88] Defatta,
David J, “Digital Signal Processing : A System Design Approach”, John Willey
& Sons., 1988.
[Step88] Kempainen, Stephen, “Chips and
high-speed cable modems enable two-way communications”, EDN USA, 1998
[MCNSdoc] MCNS
Partnerships Ltd., “Multimedia Cable Network System Data Over Cable S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar