Abdullah bin Sulaiman Al-Mani'

Kepala Pengadilan Tinggi Bagian Barat Makkah Al-Mukarramah dan Anggota Majlis Ulama Kerajaan Saudi Arabia 

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memlihara manusia, Sembahan manusia, Tuhan yang menguasai subuh, apa yang dikehendakiNya pasti terjadi, dan apapun yang tidak dikehendakiNya pasti tidak akan pernah terjadi, tiada daya dan upaya kecuali dengan kehendakNya, shalawat dan salam kepada Rasul Allah, keluarga dan para shahabatnya, Amma Ba'du: 

Aku telah membaca buku ini, yang telah ditulis oleh yang mulia Syekh Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Sadhan, yang membahas tentang ruqyah syari'yah dan pengaruhnya, sebagai terapi dari berbagai macam penyakit, terutama penyakit ain[1] berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam: 

لاَ رُقْيَةَ إِلاَّ مِنْ عَيْنٍ أَوْحَمَةٍ 

"Tidak ada ruqyah kecuali karena penyakit ain atau (imflikasi sengatan yang) beracun". Saya melihatnya sebagai hasil tulisan yang yang sangat berharga dan bermanfaat, sumbernya adalah kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya Shallallahu Alaihi Wa Sallam serta apa-apa yang dibukakan oleh Allah bagi para hambanya berupa do'a, rintihan pengaduan, permohonan dan ketergantungan hanya kepada Allah; tidak kepada selainNya. 

Tidak meragukan lagi bahwa pembahasan tentang masalah ini sangat penting dan dibutuhkan pada setiap zaman dan tempat, penulisnya adalah seorang yang sudah dikenal kelurusan aqidahnya, kelurusan pemikiran dan ketaqwaannya, semoga Allah memberikan balasan yang baik bagi dirinya, dan menjadikan tulisan ini, ilmu dan upaya pengarang yang hanya mencari keredhaan Allah sebagai usaha yang memberikan manfaat bagi saudara-saudaranya yang seiman, yaitu mereka yang terjengkit penyakit hasad, orang-orang yang bersifat hasad dan orang yang terkena penyakit ain (Ma'yun) serta orang-orang yang menyebarkan penyakit ain (Aa'in). 

Sangat disayangkan, sebagian orang berprasangka buruk terhadap saudaranya sendiri, padahal sebagian dari prasangka buruk adalah dosa, dan ini merupakan prasangka buruk yang mendatangkan dosa bagi pelakunya. Mereka berprasangka negatif terhadap aqidah dan pemikiran saudaranya sendiri saat melihat atau mendengar bahwa ia bertanya kepada pasiennya: Apakah ada orang terabayang di dalam benakmu? (saat meruqyah seorang pasien) dan prasangka ini bukan pada tempatnya, padahal saudaranya tersebut sedang mempraktikkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam saat beliau meruqyah Sahl bin Hunaif: "Apakah engkau mencuriagai seseorang?". Dia dengan apa yang ditanyakannya sedang melaksanakan dan menjalani sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Dia telah menyebutkan bahwa beberapa pasien saat diruqyahnya dan bertanya kepadanya: Apakah engkau mencurigai seseorang?, Apakah ada orang yang tergambar di dalam benakmu? Apakah engkau melihat sesuatu yang menyakitimu di dalam mimpimu?, dan wawancaranya ini bersama pasien bukanlah tindakan yang mesti menimbulkan keraguan di dalam aqidah dan kebenaran kayakinannya, sebagaimana hal ini juga tidak termasuk praktik paranormal, kebohongan dan perdukunan saat dirinya menampilkan tindakan seakan-akan mengetahui seluk beluk penyakit, sebab-sebab dan obatnya. Saudara yang kita cintai ini sangat jauh dari apa yang dituduhkan tersebut dan tidak termasuk golongan mereka yang sesat. 

Allah telah memberikan manfaat dengan ruqyahnya tersebut orang-orang yang telah terserang penyakit jiwa dan pasien yang lainnya, dari mereka yang terjangkit penyakit jasmani, dan Allah memberikan nikmat baginya dengan kesuksesan menjalankan praktik ruqyah, hal ini termasuk karomah dari Allah. Dan semoga sebab keberhasilan ini adalah karena ketaqwaannya kepada Allah, dan harapan hanya untuk mendapakan pahala dan bertaqarrub kepada Allah serta memberikan manfaat bagi saudaranya yang seiman. Dan tidak diragukan lagi bahwa buku ini menyingkap hakekat pemikirannya dan keselamatan dirinya dari apa yang diprasangkakan, juga tidak diragukan lagi bahwa perkaranya seperti apa yang sebutkan oleh Allah: 

إِنَّ بَعْـضَ الظَّـنِّ إِثْـمٌ 

"Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa"[2]

Untuk menyempurnakan manfaat pembahasan buku ini, aku sangat senang mempersembahkan sebuah tulisan yang berhubungan dengan ruqyah syar'iyah agar menjadi bagian dari buku anak kita ini, yang mulia syekh: Muhammad Al-Sadhan, semoga Allah memberikan taufiq dan inayahNya bagi pengarang buku ini. 

Ditulis pada tanggal 6/3/1422 H. 

[1] Suatu penyakit karena imflikasi sorotan mata baik mata dengki atau kagum. 

[2] QS. Al-Hujurat: 12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar