Alat Reproduksi Laki-Laki

 Ovarium, ada sepasang, berukurAlat Reproduksi pada Laki-Laki 
Alat reproduksi utama pada laki-laki adalah dua buah testis, yang terletak di luar rongga perut, dan terbungkus oleh kantung yang disebut skrotum. Mengapa terletak di luar rongga perut? Hal ini berkaitan dengan temperatur optimal yang dibutuhkan testis pada saat terjadinya proses pembentukan sel kelamin (sperma). Pada saat testis menghasilkan sperma, temperatur yang dibutuhkan, yaitu 2 C di bawah temperatur normal tubuh (37 C). Struktur

Produksi dan transpor sperma adalah sebagai berikut.
1) Saluran seminiferus merupakan sebagian besar jaringan pada testis. Ada sekitar 100 salrn.
2) Epitel pada dinding saluran seminiferus terdiri atas satu lapis sel epitel lembaga dan sekitar enam lapisan sel yang berkembang dari sel tersebut dalam pembentukan sperma.
3) Sel-sel leydig di sekeliling tubulus seminiferus, disebut juga sel-sel interstitial yang menghasilkan testosteron, suatu hormon laki-laki
4) Di antara sel-sel yang sedang membelah terdapat sel sertoli sebagai sel pemberi nutrisi pada sperma.

b. Alat Reproduksi pada Wanita Alat reproduksi pada wanan kecil, panjang masing-masing 3 cm, dan terletak di daerah panggul di rongga perut.
2. Tuba falopi berbentuk saluran, diawali dengan struktur berbentuk corong berjari yang disebut infudibulum. Bagian dalam (lumen) dari tuba falopi dilapisi sel-sel epitel bersilia untuk mendorong ovum bergerak ke dalam tuba falopi ketika terjadi ovulasi.
3.Uterus (rahim), berbentuk buah pir, dindingnya tebal dan berotot. Uterus berhubungan dengan dua saluran falopi. Jika di dalam tuba falopi terjadi pembuahan dan terbentuk zigot, zigot akan didorong menuju uterus, dan tiba di uterus dalam bentuk gastrula akhir untuk kemudian mengalami implantasi dan berkembang menjadi bayi. Rongga uterus dilapisi jaringan epitel yang mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini dinamakan endometrium.
4. Cervix (leher rahim). Bagian belakang dari uterus yang berhubungan dengan vagina.
5. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan lubang vagina di sebelah luar. Bagian ini adalah alat kopulasi perempuan, dikenal pula sebagai saluran kelahiran bayi.
6.Vulva merupakan ujung vagina yang menghadap ke luar. Vulva terdiri atas labia minora, labia mayora, dan klitoris.
2. Proses Pembentukan Sel Kelamin

a. Spermatogenesis
 Menstruasi

Pada siklus ovulasi, sel telur yang tidak dibuahi harus dikeluarkan dari dalam tubuh bersamaan dengan pendukung implantasi bayi di dinding rahim, yaitu endometrium. Proses peluruhan dinding rahim dan dibuangnya sel telur yang tidak dibuahi ini, disebut menstruasi.

Secara hormonal, proses ini diawali dengan diproduksinya hormon gonadotropin (gonadotropin releasing hormone) yang akan memerintahkan pituitari untuk menghasilkan hormon FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). FSH dan LH ini akan menginisiasi (merangsang) pembentukan folikel tempat pematangan sel telur di dalam ovarium. Folikel yang berkembang akan menghasilkan hormon estrogen. FSH, LH, dan hormon estrogen akan berpengaruh terhadap pematangan sel telur selama lebih kurang dua minggu hingga tiba waktu ovulasi. Estrogen yang dihasilkan akan berpengaruh pada perkembangan folikel, merangsang pembentukan endometrium, serta merangsang diproduksinya FSH dan LH lebih banyak. Hormon FSH dan LH yang melimpah di hari ke-12 siklus menstruasi akan memengaruhi masa meiosis II hingga terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi di hari ke-14 dan pada waktu ini seorang wanita dikatakan berada dalam keadaan subur. Masa subur tersebut berlangsung selama lebih kurang 24 jam saja.

 Proses Fertilisasi dan Proses Perkembangan Zigot

Fertilisasi merupakan peleburan antara inti spermatozoa dengan inti sel telur. Perhatikan Gambar 10.11. Pada saat spermatozoa menembus dinding sel telur, ekor sperma ditanggalkan di luar. Proses fertilisasi ini dapat terjadi di bagian oviduk atau uterus. Bersatunya inti spermatozoa dan inti sel telur akan tumbuh menjadi zigot. Zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui 3 tahap selama kurang lebih 280 hari. Tahap-tahap ini meliputi periode preimplantasi (7 hari pertama), periode embrionik (7 minggu berikutnya), dan periode fetus (7 bulan berikutnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar