Ikhdinash-Shiraathal-Mustaqiim

Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus

Shiraathal-Mustaqiim artinya jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang membawa kepada kebahagiaan dan keberuntngan, di dalam hidup di dunia dan lebih-lebih di akhirat. Hanya Allah yang Maha Mengetahui, Maha Pandai, Maha Mendengar dan Maha Melihat. Pengetahuan manusia sangatlah sedikit dan apa-apa yang dilihatnya pun belum tentu benar. Apalagi sifat dunia yang berupa tipuan ini. Misalnya saja, kita melihat bahwa langit dan samudera itu berwarna biru, tetapi setelah kita telusuri ternyata tidak ada warna biru itu. Warna biru hanyalah batas sejauh mata kita mampu memandang. Misalnya pula ketika kita melihat air ditengah terik panas matahari, namun setelah kita datangi tempat tersebut ternyata apa yang terlihat seperti air ternyata kosong belaka. Itulah yang dinamakan fata morgana. Ya hidup di dunia ini bagaikan fata morgana, apa yang kita anggap indah ternyata belum tentu indah. Cobalah pegang es, maka lama-kelamaan tangan kita akan terasa panas. Makanlah gula dalam jumlah yang banyak, niscaya akan terasa pahit. Makanlah garam dalam jumlah yang banyak, niscaya akan terasa pahit, dan seterusnya. Hal ini membuktikan bahwa panca indera kita bisa menipu tentang sifat suatu benda. Tiadalah kehidupan dunia kecuali hanya kesenangan yang menipu (Al-Hadid 20)

Luasnya ilmu Allah tidak terhingga seperti tertulis dalam Al-Quran surah Al-Kahfi ayat 109 : “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Allah, meskipun didatangkan tambahan sebanyak itu pula.”

Surah Luqman ayat 27 : “Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah”

Manusia yang bodoh dan lemah ini sudah sewajarnya memohon kepada Allah agar diberi petunjuk jalan yang lurus sehinga selamat hidup di dunia dan akhirat.

Hikmah

Barangsiapa yang orientasinya hanya duniawi, niscaya akan kecewa dan gelisah hidupnya. Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanya main-main dan senda gurau dan perhiasan, dan berbangga-banggaan diantara kamu dan berlomba memperbanyak harta. Bagaikan air hujan yang mengagumkan petani hasil tanamannya, kemudian berubah menjadi kering, maka terlihat menguning warnanya, kemudian menjadi sampah, sedang di akhirat tersedia siksa yang pedih, disamping ada pula pengampunan Allah dan keridhoan-Nya (Al-Hadid 20). Bukannya kaya itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kaya yang sesungguhnya ialah kaya hati/tenang jiwa.


Permohonan terbaik yang harus dimohonkan kepada Allah adalah agar ditunjuki kepada jalan yang lurus, jalan yang benar menurut Allah, jalan kebahagiaan sejati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar