Maaliki Yaumiddin

Yang Memiliki Hari Pembalasan

Salah satu dari enam rukun iman adalah keyakinan adanya hari kiamat atau hari pembalasan. Firman Allah : “sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan kembali orang-orang yang di dalam kubur.” (Al-Haj:7) 

Dengan kasih sayang-Nya Allah memberitahukan kepada manusia akan datangnya hari kiamat dan kebangkitan di hari akhirat. Kepada orang-orang yang masih ragu terhadap kiamat dan akhirat, Allah menyuruh manusia mempelajari 2 perkara, yaitu proses kejadian manusia dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Coba pikirkan, dari benda mati yang bernama tanah, Allah tumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenis dan rasanya. Dari sari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan itu terjadilah nuthfah (air mani). Dari setitik nuthfah itu lalu menjadi segumpal darah (alaqah), dan kemudian menjadi segumpal daging, lalu terjadi kerangka tulang, urat-urat syaraf, pembuluh-pembuluh darah, terjadi kulit yang berlapis-lapis, muncul panca indera, alat pencernaan, jantung, paru-paru, hati, limpa, dan lain-lainnya. Manakala telah sempurna kejadiannya lalu dihidupkan dan ditiupkan roh ciptaan-Nya, sehingga ia menjadi seorang manusia. Bukan hanya satu, dua atau tiga tetapi ribuan manusia terlahir setiap hari ke dunia ini tanpa putus-putusnya. Akhirnya satu-persatu manusia-manusia itu mati dikuburkan, hancur lebur menjadi tanah kembali. Selain menciptakan, menghidupkan dan mematikan manusia, maka dengan kuasanya pula Allah sanggup menghidupkan kembali manusia yang telah mati di akhirat nanti.
a
Semua manusia akan dihadapkan ke hadapan Al Malik (Raja-Hakim) dari Yaumiddin (Hari Pembalasan), yaitu penguasa satu-satunya di hari pembalasan itu. Allah Maaliki Yaumiddin sebagai hakim, yang akan memutuskan apakah seseorang akan masuk surga atau masuk neraka. Satu keputusan yang tidak dapat dibantah atau dirubah. Setiap perbuatan seseorang selama hidupnya didunia akan ditimbang dengan adil. Bila kebaikannya yang lebih berat maka masuk surgalah ia, dan sebaliknya bila keburukannya yang lebih berat, maka masuk ke nerakalah ia.



Sabda rasulullah : “ Pada hari kiamat seorang tak luput dari empat pertanyaan: Tentang umurnya untuk apa ia pergunakan. Tentang hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan. Tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan. Dan tentang tubuhnya untuk apa saja digerakkan”



Pada hari pembalasan itu manusia akan diminta pertangungjawab atas semua nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat akal.”Lalu Kami akan menanyakan mengenai nikmat yang telah mereka terima.” (QS. At-Takatsur:8)

Bahkan dalam surah Yasin ayat 65 disebutkan : “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.


Hikmah

Allah pencipta semua yang ada di alam semesta ini, Dia yang Maha Hidup, Yang Maha Kekal, Yang Awal, Yang Akhir. Manusia hanya hidup sebentar saja di dunia ini, hanya mampir sebentar di dunia, dan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang kekal dan abadi.

Allah yang menciptakan manusia, yang menghidupkan, yang mengurus manusia, yang mematikan dan menghidupkannya kembali untuk diganjar dengan surga atau neraka. Kiamat dan kebangkitan akhirat itu pasti terjadi. Kapan waktunya adalah menjadi rahasia Allah, tidak diberitahukan kepada siapapun, tidak kepada malaikat dan tidak kepada manusia


Menyadari hal tersebut sudah sewajarnya kita yang masih dititipi nafas ini harus sadar bahwa setiap waktu kematian dapat menjemput. Tidak tergantung kepada usia atau kondisi fisik seseorang, jika ajal telah sampai maka tidak ada lagi yang dapat menghalanginya. Nasehatilah dirimu dengan banyak-banyak mengingat kematian dan bersiap-siaplah dengan memperbanyak amal ibadah kepada Allah Swt.

Maaliki Yaumiddin 
Yang Memiliki Hari Pembalasan 

Salah satu dari enam rukun iman adalah keyakinan adanya hari kiamat atau hari pembalasan. Firman Allah : “sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan kembali orang-orang yang di dalam kubur.” (Al-Haj:7) 

Dengan kasih sayang-Nya Allah memberitahukan kepada manusia akan datangnya hari kiamat dan kebangkitan di hari akhirat. Kepada orang-orang yang masih ragu terhadap kiamat dan akhirat, Allah menyuruh manusia mempelajari 2 perkara, yaitu proses kejadian manusia dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Coba pikirkan, dari benda mati yang bernama tanah, Allah tumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenis dan rasanya. Dari sari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan itu terjadilah nuthfah (air mani). Dari setitik nuthfah itu lalu menjadi segumpal darah (alaqah), dan kemudian menjadi segumpal daging, lalu terjadi kerangka tulang, urat-urat syaraf, pembuluh-pembuluh darah, terjadi kulit yang berlapis-lapis, muncul panca indera, alat pencernaan, jantung, paru-paru, hati, limpa, dan lain-lainnya. Manakala telah sempurna kejadiannya lalu dihidupkan dan ditiupkan roh ciptaan-Nya, sehingga ia menjadi seorang manusia. Bukan hanya satu, dua atau tiga tetapi ribuan manusia terlahir setiap hari ke dunia ini tanpa putus-putusnya. Akhirnya satu-persatu manusia-manusia itu mati dikuburkan, hancur lebur menjadi tanah kembali. Selain menciptakan, menghidupkan dan mematikan manusia, maka dengan kuasanya pula Allah sanggup menghidupkan kembali manusia yang telah mati di akhirat nanti. 

Semua manusia akan dihadapkan ke hadapan Al Malik (Raja-Hakim) dari Yaumiddin (Hari Pembalasan), yaitu penguasa satu-satunya di hari pembalasan itu. Allah Maaliki Yaumiddin sebagai hakim, yang akan memutuskan apakah seseorang akan masuk surga atau masuk neraka. Satu keputusan yang tidak dapat dibantah atau dirubah. Setiap perbuatan seseorang selama hidupnya didunia akan ditimbang dengan adil. Bila kebaikannya yang lebih berat maka masuk surgalah ia, dan sebaliknya bila keburukannya yang lebih berat, maka masuk ke nerakalah ia. 

Sabda rasulullah : “ Pada hari kiamat seorang tak luput dari empat pertanyaan: Tentang umurnya untuk apa ia pergunakan. Tentang hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan. Tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan. Dan tentang tubuhnya untuk apa saja digerakkan” 

Pada hari pembalasan itu manusia akan diminta pertangungjawab atas semua nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat akal.”Lalu Kami akan menanyakan mengenai nikmat yang telah mereka terima.” (QS. At-Takatsur:8) 

Bahkan dalam surah Yasin ayat 65 disebutkan : “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. 

Hikmah 
Allah pencipta semua yang ada di alam semesta ini, Dia yang Maha Hidup, Yang Maha Kekal, Yang Awal, Yang Akhir. Manusia hanya hidup sebentar saja di dunia ini, hanya mampir sebentar di dunia, dan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang kekal dan abadi. 


Allah yang menciptakan manusia, yang menghidupkan, yang mengurus manusia, yang mematikan dan menghidupkannya kembali untuk diganjar dengan surga atau neraka. Kiamat dan kebangkitan akhirat itu pasti terjadi. Kapan waktunya adalah menjadi rahasia Allah, tidak diberitahukan kepada siapapun, tidak kepada malaikat dan tidak kepada manusia 

Menyadari hal tersebut sudah sewajarnya kita yang masih dititipi nafas ini harus sadar bahwa setiap waktu kematian dapat menjemput. Tidak tergantung kepada usia atau kondisi fisik seseorang, jika ajal telah sampai maka tidak ada lagi yang dapat menghalanginya. Nasehatilah dirimu dengan banyak-banyak mengingat kematian dan bersiap-siaplah dengan memperbanyak amal ibadah kepada Allah Swt. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar