Unit
Pendingin Air (Water Chilling Unit)
Sistem Pendingin Fluida (Liquid Chilling System)
mendinginkan air atai Brine untuk Tata Udara arau refrigerasi. Tetapi pada
kebanyakan pemakaiannya, unit Pendingin Air (Water Chiller Unit) digunakan
untuk tujuan sistem tata udara.
Komponen-komponen dasar dari Water Chiller System
antara lain Kompresor, Pendingin Air (Evaporator), Kondenser, Motor Penggerak
Kokpresor, Alat Pengatur Aliran Refrigerant dan Penel Kontrol.
Komponen-komponen penunjang lain diantaranya adalah Receiver,
intercooler/subcooler, pendingin pelumas (oil cooler), oil separator, pompa oli
dan alat-alat pengaman.
Prinsip
Kerja
Siklus
Refrigerasi dari Water Chiller system secara sederhana. Air masuk kedalam
cooler (evaporator) dan didinginkan oleh cairan refrigerant yang menguap pada
temperatur rendah. Uap refrigerant dihisap masuk ke kompresor dan tekanannya
dinaikkan sehingga dapat mencair kembali pada temperatur tinggi di kondenser. Pada
proses ini temperatur medium pendingin kondenser (air atau udara) mengalami
kenaikan. Refrigerant cair tersebut kemudian mengalir ke evaporator melalui
alat kontrol refrigerant (katup ekspansi) dan siklus terus berulang seperti
semula.
Sebagai contoh suatu sistem Water chiller berpendingin
air (water cooled), air masuk ke cooler pada 54oF (12oC)
dan keluar pada 44oF (7oC) sedangkan air pendingin masuk
kondenser pada 85oF (30oC) dan keluar kondenser pada 95oF
(35oC).
Type Water
Chiller System
Ditinjau dari medium pendingin kondenser, water
chiller system digolongkan menjadi dua bagian, yaitu :
a.
Air
cooled water chiller
b.
Water
cooled water chiller
Ada dua tipe kompresor yang paling
umum digunakan pada water chiller system yaitu :
a.
Reciprocating
water chiller
b.
Centrifugal
water chiller
Sistem
Kontrol
1. Kontrol
Kapasitas
Sensor temperatur air dingin
mengirimkan sinyal berupa tekanan udara (sistem pengontrol pneumatik) atau
elektrik (Sistem Kontrol Elektronik) ke bagian rangkaian pengontrol, yang
selanjutnya akan mengatur kapasitas kompresor untuk mengantisipasi terhadap
perubahan temperatur air dingin karena adanya perubahan beban pendinginan.
Sistem pengaturan kapasitas chiller
tergantung pada tipe chiller :
o
Reciprocating
Chiler menggunakan kombinasi cylender Unloading dan On-Off sikus kompresor dari
satu atau lebih kompresor
o
Centrifugal
Chiller menggunakan pengaturan inlet cuide vane untuk mengatur laju aliran
refrigerant
o
Screw
chiller menggunakan slide valve untuk mengatur panjang lintasan kompresi
Pada
penerapannya kapasitas centrifugal dan Srew chiller pada umumnya dapat diatur
dari 100% s/d 10% beban. Sedangkan Reciprocating Chiller, untuk chiller dengan
kapsitas rendah pada umumnya menggunakan on-off siklus kompresor; untuk chiller
dengan kapasitas sedang dan besar dengan multiple kompresor unit, menggunakan
sistem unloading dan kapasitas chiller dapat diatur sampai 12,5% beban.
2. Kontrol Pengaman
Sistem
kontrol pengaman akan mematikan kompresor water chiller secara otomatis jika
terjadi ketidakberesan didalam operasi sistem. Beberapa atau seluruh sistem
pengaman berikut ini umum dijumpai pada Water Chiller system :
a.
High
Conseder Pressure
Sakelar tekanan ini akan membuka
apabila tekanan dis charge kondenser melampaui ambang batas yang ditetapkan
b.
Low
Refrigerant Pressure (atau Temperatur)
Alat ini akan membuka jika tekanan
(temperatur) evaporator mencapai ambang batas keamanan minimum
c.
High
Oil Temperature
Alat ini akan mengamankan kompresor
jika sistem pendingin pelumas tidak berfungsi atau ada kerusakan pada bearing
sehingga menyebabkan pemanasan yang berlebihan.
d.
High
Motor Temperature
Jika sistem pendingin motor tidak
berfungsi atau overload yang disebabkan oleh terjadinya kerusakan pada sistem
kontrolnya, alat ini akan mematikan mesin. Sensor alat ini
umumnya diletakkan didalan starter winding atau pada bagian discharge gas
keluar kompresor. Jenis
sensor yang digunakan biasanya Thermostat
Bimetal atau thermistor
e.
Motor
Overload
Kompresor jenis Hermetic
Reciprocating tipe kecil umumnya memakai direct overload pada rangkaian daya ke
motor. Pada motor kompresor jenis centrifugal dan screw umumnya menggunakan
starter overload untuk mencegah timbulnya over current
f.
Low
oil Sump temperatur
Switch ini bekerja untuk memproteksi
jika terjadi kerusakan pada pemanas oli atau mencegah starving setelah mesin
tidak beroperasi dalam waktu yang lama beberapa saat setelah pemanas oli
bekerja dan belum seluruh refrigerant keluar dari capuran pelumas refrigerant
g.
Low
Oil Pressure
Untk mencegah bila terjadi
penyumbatan pada filter oli atau pemipaan oli, kekurangan oli, atau kerusakan
pompa oli, switch ini akan membuka bila tekanan oli turun dibawah batas harga
minimum yang aman atau bila tekanan oli tidak cukup segera setelah kompresor
hidup.
h.
Low
Chilled Liquid temperature
Sering disebut freeze protection pada reciprocating chiller,
alat ini akan bekerja dan mematikan mesin. Jika temperatur air yang keluar dari
cooler mencapai harga terendah yang ditetapkan untuk mencegah terjadinya pembekuan
dalam keadaan alat kontrol operasi mesin yang lain tidak bekerja sebagaimana
mestinya.
Reciprocating
Water Chiller
Water chiller dengan kompresor jenis reciprocating
(torak) sangat luas pemakaiannya, karena mempunyai rentang yang lebar dari 20
TR sampai dengan 400 TR.
Kompresor torak adalah resin dengan perpindahan
positif, gas diisap masuk kedalam silinder dan langsung dikompresikan sehingga
dapat mengalirkan volume refrigerant dengan laju yang konstan pada rentang
tekanan yang lebar.
Ada tiga tipe kompresor torak yang umum digunakan pada
water chiller yaitu:
a.
Fully
Hermetic
b.
Semi
Hermetic
c.
Direct-drive
Open
Refrigerant
yang umum dipakai adalah R-12 dan R-22
1. Karakteristik Performansi
Hal yang
khusus pada kompresor torak adalah karakteristik kenaikan tekanan versus
kapasitas. Kenaikan tekanan kecil pengaruhnya terhadap kenaikan laju aliran
volume dari kompresor dan dengan demikian Reciprocating Water Chiller tetap
berada disekitar kapasitas pendinginan penuh walaupun bekerja diatas
temperratur wet-bulb perencanaan. Reciprocating water chiller cocok untuk pemakaian kondensor
berpendingin udara (Air Cooled Condenser) dan sistem refrigerasi temperatur
rendah.
Metode
pengontrolan kapasitas dari kompresir reciprocating dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a.
Unloading
of Compresor Cylinder
b.
On-off
siklus kerja kompresor
c.
Hot-gas
bypass
d.
Compresor
speed control
e.
Kombinasi
darisemua cara diatas.
2. Bagian-bagian
Reciprocating Water Chiller
Water Chiller
ini terdiri dari :
o
Kompresor
torak (Reciprocating Compressor)
o
Cooler
(Evaporator)
o
Water
Coled Condenser
o
Thermostatic
Expansion Valve
o
Control
Box
Mekanisme kerja dari masing-masing
komponen si dijelaskan sebagai berikut;
a.
Kompresor
Gas refrigerant dan evaporator
dihisap masuk kedalam Kompresor dan mengalami proses kompresi sehingga tekanan
dan temperaturnya naik, kemudian mengalir ke kondenser.
b.
Kondenser
Didalam kondenser terjadi proses
pekepasan kalor dari gas refrigerant ke medium pendinging kondenser (air),
sehingga refrigerant mengalami perubahan fasa dari fas agas ke fasa cair
sedangkan temperatur air pendingin setelah keluar kondenser naik
c.
Cooler
(evaporator)
Refrigerant cair dari kondenser
mengalir masuk ke cooler (evaporator) setelah mengalami ekspansi di katup
ekspansi. Pada waktu masuk cooler temperatur dan tekanan refrigerant turun
dalam fasa campuran. Kemudian refrigerant menguap pada temperatur rendah sambil
menyerap kalor dari air dingin, fasa refrigerant seluruhnya menjadi uap dan
dihisap kembali kedalam kompresor.
d.
Katup
Ekspansi
Refrigerant yang kelur dari kondenser
dalam keadaan fasa cair dengan temperatur dan tekanan yang tinggi
Pada saat masuk kedalam katup
ekspansi terjadi proses penurunan tekanan refrigerant sehingga refrigerant
dapat menguap (sambil menyerap kalor) pada temperatur rendah didalam cooler.
e.
Pengontrol
·
Freeze
Protection Thermostat
Sensor
alat ini mendeteksi temperatur air dingin yan keluar dari cooler. Bila
temperatur air dingin terlalu rendah, lebih
rendah dari set point thermostat, kontroler akan mematikan kompresor. Pada
umumnya tempratur air dingin keluar dari cooler adalah pada rentang 4-10 oC
·
Oil
Pressure Cut Off
Kontoler
ini akan mematikan motor kompresor jika perbedaan antara Suction Kompresor dan
Discharge Pompa Oli berada dibawah harga minimum yang aman. Pada umumnya switch
kontroler akan membuka (open) jika harga differensialnya sekitar 10 psi dan
kaan menutup kembal jika naik sekitar 15 psi.
·
High
& Low Pressure Cut Off
High
pressure switch akan mematikan motor kompresor sebelum tekanan Discharge
kompresor mencapai harga setting relief valve. Sebagai contoh : untuk sistem yang menggunakan R-12 membuka
pada 175 psi dan menutup pada 125 psi. sedangkan sistem yang menggunakan R-22
membuka pada 275 psi dan menutup pada 225 psi.
Low
Pressure Switch akan mematikan motor kompresor sebelum tekanan cooler
(evaporator) mencapai harga yang bersesuaian dengan temperatur refrigerant 32oF.
sebagai contoh untuk sistem yang menggunakan R-12 akan menutup pada posisi 50
psi dan akan membuka pada 33 psi.
·
Capacity
Control
Fungsi
dari Kontrol kapasitas ssitem adalah untu mengatur kapasitas pemompaan
refrigerant dari kompresor secara otomatis yang disesuaikan dengan beban
peningin yang ada. Sensor dari alat ini mendeteksi temperatur air dingin yang
masuk kecooler.
Sinyal
darisensor masuk ke arangkaian Kontroler. Jika tempratur air dingin berada di
bawah/atas setpoint thermostat, kontroler akan mengatur bukanan selenoid valve
yang selanjutnya secara sekuensial akan mengatur pembebanan dari satu atau dua
set slilinder kompresor
f.
Compresr
Crankoase Chiller
Fungsi dari Cranckoase Oil Heater
adalah untuk memepertahankan konsentrasi refrigerant didalam conckrase pada
batas minimum yang disyarakan untuk kompresor. Cranckase Heater ini harus terus
menerus hidup, baik kompresor dalam ekadaan operaso maupun dalam keadaan sedang
tidak jalan.
Centrifugal Water Chiller
Kompresor
sentrifugal adalah tipe non-positive displacement, yaitu gas yang diisap masuk
ke kompresor dipercepat alirannya oleh sebuah impeller yang kemudian mengubah
energi kinetik untuk menaikkan tekanan. Kapasitasnya dapat diatur secara
kontinyu pada rentang yang lebar untuk berbagai batas tentang rasio tekanan.
Karena
Centrifugal Water Chiller dapat diatur kapsitasnya dalam rentang kondisi beban
yang lebar dengan perubahan yang proporsional terhadap konsumsi daya, maka
jenis ini dapat digunakan untuk pengendalian temperatur yang ketat dan
konservasi energi.
Dibandingkan
denga kompresor Torak pada kompresor sentrifugal sangat sedikit
bantalan-bantalan poros dan bagian-bagian permukaan yang saling bergesekan yang dapat menyebabkan
keausan dan getaran.
Pada
saat ini kapasitas dari Centrifugal Water Chiller yang ada berkisar antara
80-2400 TR pada kondisi air dingin keluar dari cooler 44oF (6,7 oC) dan air
pendingin keluar dari Kondenser 95 oF (35 oC). Refrigerant
yang populer digunakan pada sistem adalah R-12 dan R-22
1. Bagian-bagian Centrifugal Water
Chiller
Sistem
pendingin kondenser dari Water chiller
tipe ini pada umumnya Water cooled
condeser (kondenser berpendingin air). Seperti halnya Reciprocating
Water Chiller komponen-komponen dari sistem ini yaitu kompresor, kondenser,
katup ekspansi, dan cooler (evaporator)
Mekanisme
kerja siklus refrigerasi dan beberapa bagian alat kontrol pengaman pada umumnya
sama dengan yang terdapat pada Reciprocating Water Chiller. Uap /gas
refrigerant dari cooler (Evaporator)
masuk kedalam kompresor sentrifugal, alirannya dipercepat oleh impeller,
kemudian masuk ke bagian diffuser. Dimana pada bagian ini terjadi perubahan energi kinetik menjadi
energi tekanan. Gas bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut masuk ke
Kondenser dan mengalami kondensasi sambil melepas kalor ke air pendingin
kondenser. Sebelum masuk ke cooler (Evaporator) refrigerant cair
mengalami ekspansi di katup ekspansi.
Didalam
cooler (Evaporator) refrigerant menyerap kalor dan air dingin sehingga pada
waktu keluar dari cooler temperatur air dingin turun. Siklus refrigerant
berulang seperti semula.
2. Sistem Pengontrolan Kapasitas
Kapasitas
pendinginan dari Water Chiller ini dapat diatur dari 10%-100% dari kapsitasnya
dengan putaran berkisar antara 1800-1900 rpm.
Pengaturan kapasitas kompresor sentrifugal dapat dilakukan dengan empat
metoda atau kombinasu diantaranya yaitu :
a.
Variabel
kecepatan putaran
b.
Pengaturan
bukan Inlet Guide Vane
c.
Throtting
Suction Gas
d.
Variabel
tekanan kondenser
Dari
keempat metode pengaturan kapasitas tersebut pengaturan dengan bukaan vane yang
umum digunakan karena yang paling efsien. Pengaturan kapasitas chiller
didasarkan pada temperatur air dingin yang keluar dari cooler yang dideteksi
oleh sebuah sensor (biasanya thermistor). Sinyal dari sensor masuk ke rangkaian
kontroler yang akan membuka dan menutup relay diabagian modulator. Relay akan
menggerakkan kedua katup selenoid sedemikian, sehingga oli mengalir dan
menggerakkan piston hidrolis, dimana piston ini yang akan mengendalikan posisi
dari inlet Guide Vanes. Jika temperatur air dingin yang keluar dari cooler
naik, posisi IGV akan bergerak ke arah pembuka sebaliknya apabila temperatur air
dingin turun, posisi IGV bergerak ke arah menutup.
3. Sistem Pelumasan
Ada
dua fungsi sistem pelumasan yaitu untuk memberi pelumasan pada
bantalan-bantalan kompresor dan sebagai fluida kerja dari sistem pengontrolan
kapasitas. Komponen utama sistem pelumasan ini antara lain adalah :
pompa oli, filter oli, pendingin oli dan oil separator.
Minyak pelumas (oli) yang berasal
dari kompresor masuk ke alam tangko oli. Di bagian separator, campuran
refrigerant dan oli dipisahkan, refrigerant kembali ke bagian suction kompresor
sedangkan oli dimasukkan ke bagian pendingim oli dan didinginkan kemudian masuk
ke filter oli sebagian masuk ke kompresor dan sebagian masuk ke dalam sistem
pengontrolan.
izin copas ya mas, berbagi informasi buat yang membutuhkan...Terima kasih
BalasHapus